Senin, 09 Mei 2011

Judul masih dirahasiakan(?)

Panas. Rasanya sudah tak tahan lagi, tapi aku harus bangkit. Aku bisa. Aku kuat. Demi ibu.
"TOLOOOOOOONG! TOLOOONG!" aku berteriak dengan sekuat tenaga berharap ada yg mendengar suaraku ini. Ku lihat ke sekelilingku yang ada hanyalah api, api yang membara. Keadaan sangat suram, padahal beberapa menit sebelumnya aku sedang bermain boneka menemani ibu yang sedang berjaga. Pasien-pasien sedang tenang beristirahat dan keluarganya yang setia menunggu mereka. Tapi sekarang tidak.

Kucoba bernafas. Ku tarik tubuh tak berdaya ibuku melewati api-api itu. Kupaksakan tubuh kecilku ini untuk keluar dari sini. Takut. Ku dengar teriakan minta tolong dari balik pintu kamar pasien. Tapi untuk menolong ibu saja aku hampir tak kuasa. Bahkan kulewati mayat-mayat yang terbakar dilalap si jago merah.

"Nak, tinggalkan saja ibu. Lari, lari secepat mungkin, selamatkan dirimu ibu mohon" "Gak bisa bu, kita pasti bisa keluar. Ibu harus percaya sama aku, aku mohon". Di keadaan genting seperti masih saja ibu bisa berbicara seperti itu. Aku pun melangkah dengan hati-hati sampai ku lihat seberkas cahaya terang sekali. Kugapai cahaya itu dengan tanganku. Dan tiba-tiba semua gelap, hitam. Ku dengar samar-samar suara orang tapi aku tak bisa melihat apapun. "IBU!"



Sekilas cerpen, penasaran? *iya! Mau baca kelanjutannya? *mau! Tunggu ya *oke!


-apa banget sih, random ._.

0 comments:

 

(c)2009 Fe Cl Ar. Based in Wordpress by wpthemesfree Created by Templates for Blogger